Selasa, 08 Mei 2012

BENDERA

         Sabtu, 05 Mei 2012 jam 03.30, dua anak muda dengan sekujur badannya berlumuran darah, setelah diantarkan taksi di geletakkan saja di depan UGD Fatmawati. Mereka, kedua pemuda itu, usut punya usut katanya, habis ribut di salah satu tempat Karoke di bilangan D Best Fatmawati. Kedua pemuda itu adalah anggota FORKABI, dan usut punya usut lagi, mereka ribut karena urusan penurunan bendera. Ya bendera, sering saya cermati, karena penurunan bedera ormas, misalnya bendera FORKABI di turunkan oleh anggota FBR, atau sebaliknya, buntutnya adalah keributan yang memakan korban. Heran sekali, untuk mengakomodasi kepentingan masyarakan BETAWI, ormas sampai membuat organisasi yang banyak, ada FBR, FORKABI,  IKB, dan juga ada KEMBANG LATAR yang konon ceritanya sudah lebih senior. Padahal, apakah tidak bisa membuat satu organisasi untuk kepentingan bersama, atau mungkin memang sulit mengurus centeng, atau bahasa lain tukang pukul, jawara. Saya percaya bahwa ide dasarnya tidak seperti itu, tetapi, realitasnya berbicara lain, karena bendera, remaja atau pemuda betawi rela bertempur apabila ada intruksi dari komandannya. Miris... Untuk hal ini, saya lebih suka dikatakan BETAWI MURTAD.. He he.. Istilah ini memang tidak tepat. Mungkin, saya lebih suka organisasi yang bersifat kemanusiaan universal dari pada parsial.
         Bendera, ya.. bendera. Fans-fans musik, seperti Slank punya bendera, Iwan Fals punya Oi dengan benderanya sendiri, macam-macam. Ya.., macam-macam. Ada lagi, Ormas yang mengatas namakan agama seperti FPI, juga mempunyai bendera. Anehnya mengatasnamakan agama,  selalu membuat kerusuhan, menteror minoritas. Hmmmm, miris, saya masih ingat kerusuhan tahun 1997, di bulai Mei, saya masih aktif di Remaja Masjid Pondok Pinang. Ada warga Pondok Pinang asli yang menjarah toko material, mengumpulkan barangnya di Masjid Ni'matul Ittihad, seperti, semen, paralon, terliplek, dll. Memang kerusuhan itu sangat mencekam, banyak toko-toko di jarah dan supermarket di bakar, imbasnya adalah material di depan masjid Pondok Pinang. Pelaku-pelakunya sebagian adalah komunitas betawi, yang tergabung dalam PUKULAN BETAWI SUNAN KALI JAGA.. Saya melakukan tindakan dengan menutup gerbang masjid, dan akhirnya saya mengalami pemukulan dan pengeroyokan, walaupun saya sudah mengingatkan, anda terserah mencuri.. asal barang-barang curian itu jangan di kumpulkan di masjid. Ini tempat suci.. Imbasnya.. beberapa pukulan bersarang di wajah dan perut saya.. memar.. benjut.. Saya tidak bisa mempertahankan untuk menutup pintu gerbang masjid.. Dan akhirnya saya lari .. Saya menangis.. menangis bukan karena sakit pukulan. Menangis karena "nilai", begitu berubah "nilai" dalam kondisi chaos. Waktu itu sekitar jam 1 malam, saya berwudhu, dan menangis, berdoa.. "kenapa Engkau tidak turun tangan"?? Dan mirisnya lagi, jam 6 pagi, terpasang bendera SAJADAH di depan material tersebut dan tulisan dengan cat, MILIK PRIBUMI.
       Belum lagi, bendera OPM; RMS, bendera GAM, dan bendera separatis lainnya.  Dan pernah ketua partai yang berkuasa sampai memberi statement, bendera partai adalah harga mati. Harus diperjuangkan sampai mati. Bendera... Untuk nasionalisme menang harus diperjuangkan sampai mati.
        Bendera Indonesia. berwarna merah putih, sederhana. Maknanya merah adalah Berani, dan putih adalah Suci. Sangat sederhana dalam makna dan sulit dalam implementasi. Sesederhana Ibu Fatmawati merajut kain Merah dan Putih yang dibuat dengan tangannya. Aku lebih suka dengan bendera itu, dan banyak sekali orang-orang yang berjiwa Nasionalisme merelakan jiwa dan raga. Sekarang nasionalisme sudah pudar, yang ada dari serpihan itu ada pada Olah Raga, seperti yang diucapkan oleh ADYAKSA DAUD mantan mempora. 
        Aku ingin, memiliki bendera. Bendera sejati ku adalah MERAH PUTIH, karena aku ingin menjadi NASIONALIS. Aku sedang berusaha mencari nilai-nilai HUMANIS yang sekarang nilai itu sudah meredup kalau tidak boleh dikatakan hilang. Aku ingin mencari bendera yang lebih UNIVERSAL.. bendera INTERNASIONALISME.. bendera KEMANUSIAAN SEJATI..  Akan ku cari BENDERA itu.. akan kuserahkan jiwa dan raga ku...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar